BIMBINGEN KHOTBAH MINGGU 17 MEI 2015
MINGGU EXAUDI
(Naras Pdt. Bp. Rey Tarigan)
Invocatio :
Masmur 29:11
Ogen :
1 Johanes 5:9-13 (Tunggal)
Khotbah :
Masmur 76:2-13 (Antiponal)
Tema :
DIBATA RAJA DAME RAS KEGELUHEN
Penjelasan
Bahan Alkitab
Mazmur 76 merupakan
pengakuan dan pujian Pemazmur terhadap kemahakuasaan Allah yang tidak ada
tandingannya di dunia ini (bukan hanya di Yehuda atau Israel saja, ay. 2).
Selain itu Mazmur 76 dapat juga diartikan sebagai tindakan-tindakan yang akan
dilakukan Allah pada zaman akhir, di mana Allah bertindak sebagai Hakim yang
adil terhadap segala bangsa. Kemahakuasaan Allah digambarkan dengan
kemampuanNya mengubah situasi perang menjadi situasi tidak ada peperangan, IA
mampu memusnahkan segala peralatan yang diciptakan manusia untuk berperang (ay.
3-7). Ini merupakan simbolisasi ketidakberdayaan manusia dengan segala
kepandaian yang dimilikinya di hadapan Allah. Sementara itu gambaran Allah
sebagai Hakim yang adil terlihat pada ay. 9 dan 10. Keadilan Allah dinyatakan untuk
orang-orang yang tertindas. Ini merupakan gambaran terhadap sikap Allah yang
lebih mencintai kedamaian, keadilan, dan keberpihakan kepada yang lemah
(kepedulian - empati). Oleh sebab itu Pemazmur mengajak para penguasa dunia
agar tidak lupa diri dan menyadari bahwa di balik segala kuasa terkuat yang ada
di dunia ini masih ada kuasa yang lebih dahsyat, yaitu kuasa Allah yang
disembah oleh Pemazmur (ay. 11-13).
1 Joh. 5:9-13
merupakan bukti nyata kecintaan Allah terhadap kedamaian, keadilan, dan
keberpihakan kepada yang lemah. IA mengutus AnakNya ke tengah-tengah dunia ini
untuk membawa keselamatan dalam wujud perdamaian, keadilan, dan keberpihakan
kepada yang lemah. Semua orang yang percaya kepada Kristus memiliki hidup (ay.
12). Hidup kekal tidak hanya diartikan sebagai kehidupan sesudah kematian,
tetapi juga suatu daya, kekuatan yang menghidupkan di tengah-tengah dunia ini.
Hidup di dunia tidak akan pernah terwujud ketika tidak ada perdamaian,
keadilan, dan keberpihakan kepada yang lemah. Ketika ketiganya hilang di
tengah-tengah dunia ini, maka yang ada hanyalah kebencian, peperangan, dan
kematian.
Mazmur 29:11,
merupakan penguatan kepada semua orang yang percaya kepada Tuhan. Setiap orang
yang percaya kepadaNya diberikan kekuatan dan berkat oleh Tuhan.
Perenungan
Jika kita
diperhadapkan pada dua pilihan, damai atau perang? Dalam hati kecil kita
pastilah kita memilih damai. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya setiap
orang di dunia ini mengharapkan suatu situasi di mana ada kedamaian, keadilan,
dan kepedulian. Karena hanya dalam situasi itulah manusia dapat menjalani hidup
ini dengan baik, itulah harapan kita.
Namun pada
kenyataannya dunia ini dikuasai oleh peperangan dan manusia selalu gagal
mewujudkan damai, keadilan, dan kepedulian. Kuasa dosa telah membuat manusia
menjadi tamak, egois, ingin menguasai apapun dan siapapun demi keuntungan dan
kenikmatan diri sendiri, sehingga terjadilah peperangan, penindasan, kekejaman,
dsb. Sejarah telah membuktikan bahwa peperangan yang terjadi lebih banyak
disebabkan oleh ketamakan manusia yang ingin menguasai apapun dan siapapun demi
keuntungan diri sendiri.
Pemazmur mengajak
kita untuk mengingat kuasa Allah yang melebihi kuasa apapun di dunia ini.
Pemazmur mengingatkan bahwa Allah adalah hakim yang adil, mencintai damai,
peduli kepada yang lemah dan tertindas. Artinya, bila kita berada dalam situasi
tertindas sebagai akibat dari kesewenang-wenangan orang-orang berkuasa, maka
kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan berada di pihak kita, suatu saat Tuhan
akan melepaskan kita dari penderitaan yang kita alami. Bila kita adalah seorang
pemimpin, ingatlah bahwa kuasa yang kita miliki sebagai seorang pemimpin tidak
boleh kita pergunakan untuk menindas orang lain, karena Allah akan murka
karenanya.
Ogen mengingatkan
kepada kita bahwa sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita
diberikan kapasitas untuk membawa kehidupan di mana pun kita berada. Kehidupan
yang dimaksudkan di sini adalah daya yang menghidupkan. Oleh karena itu marilah
kita hidupkan daya perdamaian, keadilan, dan kepedulian di mana pun kita
berada. Invocatio memotivasi kita untuk melakukannya. Dalam minggu Exaudi ini
(Exaudi : “Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan
jawablah aku!” Mzm. 27:7), marilah kita panjatkan harapan kita tentang
perdamaian, keadilan, dan kepedulian kepada Allah, karena Allah adalah sumber
kedamaian dan kehidupan yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar