BIMBINGEN
KHOTBAH 1 JANUARI 2015
TAHUN BARU
(Naras Pdt.
L. br. Sinuhadji/Bp. Rey Tarigan)
Invocatio :
“Suari TUHAN erdalan arah lebena i bas binangun embun
guna nuduhken dalan man bana, janah berngi i bas binangun api guna mereken
terang. E maka kalak Israel banci erdalan berngi ras suari. Binangun embun ndai
tetap arah lebena adi suari, janah binangun api paksa berngi.” (Keluaren 13:21-22)
Ogen :
Ketangkasen 21:1-6 (Tunggal)
Khotbah :
Bilangen 6:22-27 (Tunggal)
Tema :
IPASU-PASU RAS IKAWALI TUHAN KAP GELUHTA
Invocatio : Doa mohon
penyertaan Tuhan
KELUAREN 13:21-22
Bangsa Israel baru saja dibebaskan Tuhan dari tanah
perbudakan di Mesir. Melalui Musa, Tuhan memimpin bangsa Israel meninggalkan
Mesir. Dalam pemberhentian pertama mereka di Sukot (terletak antara Ramses dan
Etam. Bhs. Ibr., artinya: pondok-pondok. Saat ini daerah itu bernama Tell el Masyuta),
Tuhan memberikan tiang awan dan tiang api kepada bangsa Israel sehingga mereka
terlindung pada siang hari dan dapat tetap berjalan pada malam hari. Sejak saat
itu awan merupakan lambang/tanda bahwa Tuhan melindungi, menyertai dan memimpin
umatNya. Tiang api (bdk. Bil. 9:15-23) adalah awan yang bersinar seperti api
sehingga menerangi jalan mereka pada waktu malam.
KETANGKASEN 21:1-6
Menggambarkan suatu situasi setelah masa kesengsaraan
dalam Why. 6:1-20:3 dan kerajaan seribu tahun dalam Why. 20:4-15. Langit baru
dan bumi baru (ay. 1) adalah suatu keadaan di mana tidak ada lagi kesusahan dan
kesengsaraan, semua sudah dilenyapkan oleh kuasa Tuhan. Yerusalem baru (ay. 2)
adalah pusat dari pembaharuan Allah kepada umatNya. Yerusalem adalah kota
penting bagi Israel, pusat kehidupan bagi bangsa Israel. Setelah Yesus Kristus
Yerusalem tidak lagi menunjuk kepada tempat atau orang Israel. “Yerusalem yang
baru, turun dari sorga” merupakan pernyataan bahwa kasih Allah ditujukan bagi
semua orang yang percaya. Dengan demikian Tuhan menjadikan segala sesuatunya
menjadi baru untuk orang-orang yang percaya kepadaNya. “Lihatlah, Aku
menjadikan segala sesuatu baru!” (ay. 5) adalah kutipan dari Yes. 65:17,
merupakan penegasan atas kasih Allah yang tetap sama kepada umatNya. Alfa dan
Omega (ay. 6) adalah huruf-huruf pertama dan terakhir dalam alfabet Yunani yang
merupakan lambang awal dan akhir. Tuhan yang mengawali, Tuhan juga yang
mengakhirinya, dan akhir yang diciptakan Tuhan adalah akhir yang indah yang
membawa keselamatan kepada umatNya.
BILANGEN 6:22-27
Merupakan kata-kata berkat Tuhan kepada bangsa Israel
melalui Musa. Kata “memberkati” (Ibr. Barak)
artinya: kehadiran, tindakan, dan kasih Allah memasuki kehidupan seseorang.
Kata-kata berkat ini biasanya dikatakan di hadapan hamba-hamba Allah yang setia
sesuai dengan syarat-syarat yan ditetapkan oleh Allah (Ul. 11:26-27). Kata-kata
berkat dalam bahan khotbah ini terdiri dari 3 hal: 1) Ay. 24, yaitu
perlindungan dari kuasa-kuasa jahat yang merugikan kesejahteraan umatNya; 2)
Ay. 25 “sinar wajah Tuhan” adalah kebaikan hati, kehendak baik, dan kasih
karunia Allah kepada umatNya; 3) Ay. 26 “wajah Allah” yang dihadapkan kepada
mereka, yaitu pemeliharaan Allah yang diberikan dengan sepenuh hati dalam
“damai sejahtera.” Damai sejahtera (Ibr. Shalom)
berarti tidak berkekurangan dan menerima segala sesuatu yang diperlukan untuk
menjadikan hidup ini lebih hidup (bdk. Mal. 2:5), termasuk di dalamnya harapan
akan masa depan yang lebih baik.
PERENUNGAN
Tema: Ipasu-pasu ras ikawali Tuhan kap geluhta. Berkat
dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita tentunya bukanlah hal yang aneh.
Namun kadang kita tidak menyadarinya. Kadang dalam banyak persoalan hidup yang kita hadapi, kesadaran akan berkat
dan penyertaan Tuhan baru kita sadari ketika persoalan-persoalan itu telah
berlalu. Dalam menghadapi tahun yang baru pun kadang kita merasa takut dan
kuatir, apakah kita mampu melalui satu tahun ke depan atau tidak. Tetapi
setelah satu tahun berlalu, maka kita baru menyadari bahwa ternyata ketakutan
dan kekuatiran itu tidak terbukti. Berkat dan penyertaan Tuhan tetap mengalir
sepanjang satu tahun.
Perjalanan hidup bangsa Israel dalam Alkitab sedikit
banyak menggambarkan hidup kita. Bangsa Israel kadang yakin dan percaya akan
berkat dan penyertaan Tuhan, namun sering juga ragu atau bahkan tidak percaya
sama sekali akan berkat dan penyertaan Tuhan walaupun berkat dan penyertaan
Tuhan itu begitu nyata seperti tiang awan dan tiang api. Begitulah kehidupan
kita, kadang kita yakin, kadang ragu, dan kadang tidak percaya sehingga lebih
mengandalkan kekuatan diri sendiri. Hal ini tentu menyadi evaluasi dan
perenungan untuk kita, apakah selama tahun 2014 kita sering ragu atau bahkan
tidak percaya akan berkat dan penyertaan Tuhan? Atau sebaliknya, tahun 2014
telah kita jalani dengan keyakinan penuh bahwa Tuhan pasti menyertai dan
memberkati kita. Evaluasi ini tentunya akan menentukan perjalanan kita di
sepanjang tahun 2015 ini. Yakinlah dan percayalah bahwa Tuhan akan : 1)
melindungi kita dari kuasa-kuasa kejahatan; 2) memberikan kasih karunia dan
rancangan yang baik; 3) memelihara hidup kita dengan damai sejahtera.
Saat ini kita hidup di zaman penantian akan kedatangan
Tuhan untuk yang kedua kalinya. Ogen memberikan kekuatan kepada kita bahwa
Tuhan juga pasti akan menyertai kita sampai pada kesudahan zaman, di mana tidak
ada lagi kesusahan dan penderitaan. Yang paling penting bagi kita saat ini
adalah percaya dan taat kepada Allah sehingga kita pun ikut serta dalam
Yerusalem yang baru yang akan diberikan Tuhan kepada kita. SELAMAT MEMASUKI
TAHUN BARU 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar