BIMBINGAN KHOTBAH MINGGU 29 NOVEMBER
2015
MINGGU ADVENT I
(Naras Bp. Rey Tarigan)
Invocatio :
“Jenari nina Jesus, “Dage
ersikap-sikaplah sabap la ietehndu warina ntah pe jamna Tuhan reh.” (Matius
25:13)
Ogen :
1 Tesalonika 3:9-13 (Tunggal)
Khotbah :
Jeremia 33:14-16 (Tunggal)
Tema :
Tuhan kap si engkelini kita
Penjelasan Bahan Alkitab
Bahan Khotbah berisi firman
Tuhan yang diterima nabi Yeremia ketika ia berada dalam tahanan raja Zedekia
pada tahun 587 SM ketika Yerusalem dikepung oleh tentara Babel (2 Raj. 25:1-7).
Raja Zedekia menahan nabi Yeremia karena telah menubuatkan Babel akan
menaklukkan Yerusalem (Yer. 21:3-10; 34:2-5). Firman Tuhan yang diterima
Yeremia secara garis besar berisi pemulihan Yerusalem dan Yehuda. Khususnya
Yer. 33:14-16 berisi janji yang akan ditepati oleh Tuhan kepada kaum Israel dan
kaum Yehuda melalui kedatangan “Tunas keadilan bagi Daud” (bhs. Karo: “sekalak
raja si bujur i bas kesusuren Daud nari”, Alkitab BIS: “seorang yang adil dari
keturunan Daud akan Kupilih menjadi raja”). Ketika Tunas keadilan itu datang
maka orang Yehuda penduduk Yerusalem akan dibebaskan dari penindasan Babel. Dan
kota Yerusalem akan diberi nama “Tuhan Penyelamat Kita” (bhs. Karo: “TUHAN kap
si Engkelini kita”, Alkitab TB: “Tuhan keadilan kita”). Orang-orang Yehuda dan
penduduk Yerusalem belum menerima janji pembebasan dari Tuhan, mereka masih
dalam masa penantian. Khususnya dalam bahan khotbah, mereka masih berada dalam
kondisi berperang melawan tentara Babel yang mengepung Yerusalem. Baru setelah
70 tahun masa pembuangan maka janji Tuhan digenapi (Yer. 25:11,12; 29:10). Menurut
iman Kristen, Yesus Kristus adalah penggenapan janji Allah tersebut (Luk.
1:32-33; Roma 1:3; dsb.), dan saat ini kita berada dalam masa-masa penantian
kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya.
Bahan ogen, berisi harapan
rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika, khususnya ay. 12 & 13. Harapan rasul
Paulus adalah: 1) Jemaat Tesalonika semakin mengasihi satu dengan yang lain dan
semakin mengasihi orang lain (ay. 12). Harapan ini berkaitan dengan kondisi
jemaat Tesalonika yang kurang saling mengasihi di antara mereka (1 Tes. 4:7-12;
5:12-22). 2) Jemaat Tesalonika semakin kuat di dalam iman kepada Tuhan serta
hidup di dalam kekudusan (ay.13). Harapan ini dikaitkan dengan kedatangan Tuhan
Yesus yang sudah dekat (bdk. 1 Tes. 5:1-10, nasihat untuk berjaga-jaga) dan
situasi jemaat Tesalonika yang hidup di bawah tekanan (1 Tes. 2:14-17; Kis.
17:1-9).
Invocatio berisi nasihat
Tuhan Yesus kepada murid-muridNya agar selalu hidup dalam kesadaran bahwa Tuhan
akan datang pada saat yang tidak terduga, oleh karena itu harus selalu
berjaga-jaga (bhs. Karo: “ersikap-sikaplah”).
Perenungan
Minggu Tgl. 29 Des. 2015 kita
memasuki masa-masa Advent (Advent I). Advent berasal dari kata Latin adventus artinya menantikan kedatangan
Kristus. Masa Adven sudah dilaksanakan pada abad ke-4 sejak berdirinya gereja
di tengah-tengah dunia ini. Masa Adven dilaksanakan dengan dua pengertian,
yaitu, sebagai persiapan Natal 25 Desember, dan sebagai penantian akan
kedatangan Kristus pada akhir zaman. Dalam penantian akan kedatangan Kristus
ini, kita diajak untuk bersikap siap siaga menanti dengan gembira, optimisme
dalam pengharapan, dan benar-benar mengarahkan hidup kita kepada Tuhan.
Tema khotbah: “Tuhan kap si
ngkelini kita” (diambil dari Yer. 33:16) kita diajak untuk merenungkan kembali
pertolongan Tuhan di masa lalu sampai dengan saat ini. Nabi Yeremia memberikan
penguatan melalui firman Tuhan kepada kaum Yehuda dan penduduk Yerusalem bahwa
akan datang masanya di mana Tuhan menyelamatkan umatNya. Dan janji Tuhan itu
telah digenapi. Bagi kita yang percaya pada Yesus Kristus, maka janji
penyelamatan itu sudah digenapi dalam diri Yesus Kristus dan akan disempurnakan
pada kedatanganNya yang kedua kali. Bila kita mengenang kembali pertolongan
Tuhan sepanjang tahun ini maka kita sudah sepatutnya mengucap syukur karena
sampai saat ini Tuhan masih menolong kita. Sikap bersyukur ini yang perlu kita
laksanakan dalam masa Adven. Selain itu kita juga harus percaya bahwa Tuhan
akan tetap menolong kita besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, dst.
Sikap percaya akan pertolongan Tuhan di masa yang akan datang ini juga yang
perlu kita imani dan amini dalam masa Adven ini, sehingga kita juga dimampukan
Tuhan untuk menjadi alatNya menolong diri sendiri dan orang lain. Hal ini
penting karena kita selalu diperhadapkan pada posisi ragu-ragu, takut, kuatir
akan masa depan kita.
Bahan ogen dan invocatio
mengajak kita untuk berjaga-jaga dalam masa penantian ini dengan cara: 1) selalu
menyadari bahwa kedatangan Tuhan bisa terjadi kapan saja; 2) hidup semakin
saling mengasihi satu dengan yang lainnya, dan 3) hidup dalam kesetiaan yang
sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar