Selasa, 24 November 2015

Bimbingen Khotbah Minggu 29 November 2015

BIMBINGAN KHOTBAH MINGGU 29 NOVEMBER 2015
MINGGU ADVENT I
(Naras Bp. Rey Tarigan)

Invocatio :
“Jenari nina Jesus, “Dage ersikap-sikaplah sabap la ietehndu warina ntah pe jamna Tuhan reh.” (Matius 25:13)
Ogen :
1 Tesalonika 3:9-13 (Tunggal)
Khotbah :
Jeremia 33:14-16 (Tunggal)
Tema :
Tuhan kap si engkelini kita

Penjelasan Bahan Alkitab

Bahan Khotbah berisi firman Tuhan yang diterima nabi Yeremia ketika ia berada dalam tahanan raja Zedekia pada tahun 587 SM ketika Yerusalem dikepung oleh tentara Babel (2 Raj. 25:1-7). Raja Zedekia menahan nabi Yeremia karena telah menubuatkan Babel akan menaklukkan Yerusalem (Yer. 21:3-10; 34:2-5). Firman Tuhan yang diterima Yeremia secara garis besar berisi pemulihan Yerusalem dan Yehuda. Khususnya Yer. 33:14-16 berisi janji yang akan ditepati oleh Tuhan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda melalui kedatangan “Tunas keadilan bagi Daud” (bhs. Karo: “sekalak raja si bujur i bas kesusuren Daud nari”, Alkitab BIS: “seorang yang adil dari keturunan Daud akan Kupilih menjadi raja”). Ketika Tunas keadilan itu datang maka orang Yehuda penduduk Yerusalem akan dibebaskan dari penindasan Babel. Dan kota Yerusalem akan diberi nama “Tuhan Penyelamat Kita” (bhs. Karo: “TUHAN kap si Engkelini kita”, Alkitab TB: “Tuhan keadilan kita”). Orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem belum menerima janji pembebasan dari Tuhan, mereka masih dalam masa penantian. Khususnya dalam bahan khotbah, mereka masih berada dalam kondisi berperang melawan tentara Babel yang mengepung Yerusalem. Baru setelah 70 tahun masa pembuangan maka janji Tuhan digenapi (Yer. 25:11,12; 29:10). Menurut iman Kristen, Yesus Kristus adalah penggenapan janji Allah tersebut (Luk. 1:32-33; Roma 1:3; dsb.), dan saat ini kita berada dalam masa-masa penantian kedatangan Tuhan untuk yang kedua kalinya.
Bahan ogen, berisi harapan rasul Paulus kepada jemaat Tesalonika, khususnya ay. 12 & 13. Harapan rasul Paulus adalah: 1) Jemaat Tesalonika semakin mengasihi satu dengan yang lain dan semakin mengasihi orang lain (ay. 12). Harapan ini berkaitan dengan kondisi jemaat Tesalonika yang kurang saling mengasihi di antara mereka (1 Tes. 4:7-12; 5:12-22). 2) Jemaat Tesalonika semakin kuat di dalam iman kepada Tuhan serta hidup di dalam kekudusan (ay.13). Harapan ini dikaitkan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang sudah dekat (bdk. 1 Tes. 5:1-10, nasihat untuk berjaga-jaga) dan situasi jemaat Tesalonika yang hidup di bawah tekanan (1 Tes. 2:14-17; Kis. 17:1-9).
Invocatio berisi nasihat Tuhan Yesus kepada murid-muridNya agar selalu hidup dalam kesadaran bahwa Tuhan akan datang pada saat yang tidak terduga, oleh karena itu harus selalu berjaga-jaga (bhs. Karo: “ersikap-sikaplah”).

Perenungan

Minggu Tgl. 29 Des. 2015 kita memasuki masa-masa Advent (Advent I). Advent berasal dari kata Latin adventus artinya menantikan kedatangan Kristus. Masa Adven sudah dilaksanakan pada abad ke-4 sejak berdirinya gereja di tengah-tengah dunia ini. Masa Adven dilaksanakan dengan dua pengertian, yaitu, sebagai persiapan Natal 25 Desember, dan sebagai penantian akan kedatangan Kristus pada akhir zaman. Dalam penantian akan kedatangan Kristus ini, kita diajak untuk bersikap siap siaga menanti dengan gembira, optimisme dalam pengharapan, dan benar-benar mengarahkan hidup kita kepada Tuhan.
Tema khotbah: “Tuhan kap si ngkelini kita” (diambil dari Yer. 33:16) kita diajak untuk merenungkan kembali pertolongan Tuhan di masa lalu sampai dengan saat ini. Nabi Yeremia memberikan penguatan melalui firman Tuhan kepada kaum Yehuda dan penduduk Yerusalem bahwa akan datang masanya di mana Tuhan menyelamatkan umatNya. Dan janji Tuhan itu telah digenapi. Bagi kita yang percaya pada Yesus Kristus, maka janji penyelamatan itu sudah digenapi dalam diri Yesus Kristus dan akan disempurnakan pada kedatanganNya yang kedua kali. Bila kita mengenang kembali pertolongan Tuhan sepanjang tahun ini maka kita sudah sepatutnya mengucap syukur karena sampai saat ini Tuhan masih menolong kita. Sikap bersyukur ini yang perlu kita laksanakan dalam masa Adven. Selain itu kita juga harus percaya bahwa Tuhan akan tetap menolong kita besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, dst. Sikap percaya akan pertolongan Tuhan di masa yang akan datang ini juga yang perlu kita imani dan amini dalam masa Adven ini, sehingga kita juga dimampukan Tuhan untuk menjadi alatNya menolong diri sendiri dan orang lain. Hal ini penting karena kita selalu diperhadapkan pada posisi ragu-ragu, takut, kuatir akan masa depan kita.
Bahan ogen dan invocatio mengajak kita untuk berjaga-jaga dalam masa penantian ini dengan cara: 1) selalu menyadari bahwa kedatangan Tuhan bisa terjadi kapan saja; 2) hidup semakin saling mengasihi satu dengan yang lainnya, dan 3) hidup dalam kesetiaan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar