BIMBINGEN KHOTBAH MINGGU 1 NOVEMBER 2015
MINGGU PAK GELORA KASIH, PPOS RAS YKPC ALPHA OMEGA
Naras Pdt. L. br. Sinuhadji (Bp. Rey Tarigan)
Invocatio:
“Erjabap Raja e nina,
“Kukataken man bandu: Kai si ibahanndu man sekalak si musilna i bas seninangKu enda,
e me si tuhuna perbahanenndu man bangKu.” (Matius 25:40)
Ogen:
Ulangen 10:16-22 (Tunggal)
Khotbah:
Roma 12:9-13 (Antiponal)
Tema:
KEKELENGEN SI LA ERBALENG
Penjelasan
Bahan Alkitab
Invocatio merupakan bagian
dari pemberitahuan Tuhan Yesus tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di
akhir zaman dan penghakiman Allah (Ps. 24:1 - 25:46). Secara khusus Mat.
25:31-46 adalah pemberitahuan Tuhan Yesus tentang penghakiman Allah di akhir
Zaman. Yang menjadi penekanan invocatio lebih kepada sifat-sifat Allah yang
peduli, berbela rasa (empati), berbelaskasihan, berpihak kepada orang-orang
yang tersingkirkan (marginal) di tengah-tengah masyarakat. “Saudara-saudara
paling hina” (Alkitab TB) adalah mereka yang tersingkirkan di tengah masyarakat
Yahudi yaitu orang-orang miskin, para janda, yatim piatu, orang-orang asing, pemungut
cukai, termasuk orang-orang cacat (bdk. Yoh. 9:2), dsb.
Bahan ogen (Ul. 10:16-22)
berisi peringatan kepada bangsa Israel agar taat kepada Allah setelah
sebelumnya bangsa Israel telah murtad dan menyembah patung lembu emas (bdk.
Kel. 32:1-35; Ul. 9:7-29). Dalam peringatan tersebut, Allah juga menunjukkan
sifat-sifatNya kepada bangsa Israel, yaitu Allah yang membela hak anak yatim
dan janda, serta mengasihi orang-orang asing.
Bahan khotbah (Roma 12:9-13)
merupakan nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Roma untuk hidup dalam kasih.
Hidup dalam kasih ditunjukkan dalam hal-hal yang konkrit yaitu: tulus (tidak
berpura-pura atau mengasihi dengan maksud terselubung), saling menghormati,
rajin dalam melayani, bersukacita, sabar, tekun berdoa, mencukupi kebutuhan
orang-orang yang membutuhkan, dan memberikan tumpangan. Hidup dalam kasih
didasarkan pada kemurahan Allah serta kasih karunia Allah yang telah
dianugerahkan kepada orang-orang percaya (bdk. Roma 12:1-8).
Aplikasi
Tema: “Kekelengen si la
erbaleng.” Kasih Tuhan memang tidak mengenal batas. Dalam bahan-bahan Alkitab
di atas telah ditunjukkan sifat-sifat Allah yang peduli, berbela rasa (empati),
berbelaskasihan, berpihak kepada orang-orang yang tersingkirkan (marginal). Itu
menunjukkan kasih Allah yang tidak terbatas atau melampaui batas-batas yang
dibuat oleh manusia. Kasih yang tidak terbatas ini juga yang diajarkan Rasul
Paulus kepada jemaat Roma untuk diwujudkan dalam hal-hal yang konkrit, bisa
dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita.
Kita patut bersyukur kepada
Tuhan karena GBKP sudah berupaya untuk mewujudkan kasih dan kepeduliannya
kepada orang-orang yang membutuhkan melalui unit-unit pelayanan Diakonia yang
nyata bagi orang-orang yang membutuhkan. Pelayanan Diakonia tersebut diwujudkan
secara konkrit dengan didirikannya Panti Asuhan Kristen (PAK) Gelora Kasih yang
awalnya didirikan di Lau Simomo, dan mulai ditangani oleh GBKP pada tahun 1966.
Pada perkembangannya, tahun 1972, PAK ini dipindahkan ke Sukamakmur dengan nama
PAK Gelora Kasih untuk melayani anak-anak yatim piatu. Selain panti asuhan,
GBKP juga mendirikan Yayasan Kesejateraan Penyandang Cacat (YKPC) Alpha Omega
di Kabanjahe pada tahun 1988 untuk melayani orang-orang berkebutuhan khusus dan
kemudian pada tahun 1989 didirikan Pusat Pelayanan Orang tua Sejahtera (PPOS)
yang didirikan di lokasi RC Sukamakmur untuk melayani para Lansia. Mari kita
dukung PAK Gelora Kasih, YKPC Alpha Omega dan PPOS, karena keberlangsungan
unit-unit pelayanan tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama.
Semangat untuk mengasihi
sebagaimana diperintahkan Tuhan Yesus kepada kita harus terus-menerus kita
wujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kehadiran kita sungguh
menjadi berkat secara khusus bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan
kita. Mari kita mohon kekuatan dari Tuhan agar dimampukan untuk mengasihi melampaui
batas-batas suku, status sosial, ekonomi, bahkan agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar